In workingmom

Semua Akan (P)Indah Pada Waktunya


Suatu siang ketika sedang mumet-mumetnya mau input ePlanning tapi ternyata belum bisa, tetiba ada WA masuk, ting tong "Mba Eva ada kesalahan di SK berkala. Ke kantor sekarang ya di tunggu".

Aduh pucing pala berbi.

Dibela-belain ngebut balik ke rumah dulu, cari-cari file dan bolak balik dibaca SK berkalaku. Bagian mana yang salah?? Aduh kalo nominal gajinya yang salah gimana atuh. Iya kalo nominalnya kurang trus ditambahin 😍 lah kalo kebanyakan, musti ngembaliin dong 😪 Ah sudahlah daripada pusing sendiri, meluncurlah ke kantor BKPPD (setelah nenenin Arsa tentunya, teteup ya ga boleh kelewat).

Sampe sana, langsung aku tunjukin dan bertanya-tanya bagian mana yang salah. Lah koq dengan entengnya dijawab "Ohiya, ga ada yang salah." 😴 Tetiba jadi trataban "Wah, aku dikerjain nih. Ada apa ini aku dipanggil ke bidang mutasi?"

Ba bi bu setelah ngobrol ngalor ngidul, aku disodorin amplop coklat. Dibukalah dengan tangan bergetar karena bisa dipastikan ini adalah surat mutasi. Kubaca dari atas sampai bagian "Pelaksana Administrasi pada BKPPD". Ciyus deh klausal ini aku baca berkali-kali, takut salah lihat atau salah baca, lebih takut lagi c salah cetak. LOL

Well, let me tell you about my previous mutation

Ketika itu rasa jenuh akut melanda setelah sekian tahun berada di kantor yang sama. Bertemu dengan orang-orang yang sama, dengan rutinitas yang sama. Ketika ada teman dari dinas yang menawari untuk menemani di kantornya, tentu saja dengan senang hati saya tanggapi.

Singkat cerita, dipanggillah daku ke BKD untuk terima surat mutasi. Begitu dibuka, dijembreng, benar, itu adalah surat mutasi alias pindah tempat tugas. Dan nyatater ditempatkan di kantor yang sama, hanya beda nama belakang saja. Hancur hatiku, hiks.

Sedih, kecewa, marah, jadi satu. Tapi sapalah aku bisa mengungkapkan semua perasaan itu. Cuma tertunduk, berusaha tersenyum dan tenang. Padahal dada rasanya sudah bergemuruh penuh emosi. Pulang ke rumah, air mata menetes di sepanjang jalan *ini beneran lebay deh 😄

Lalu apakah saya menolak surat keputusan Bupati itu? Sempet ya, terbersit gitu karena sudah bisa dipastikan di tempat tugas baru pasti bakalan bersentuhan dengan akuntansi, bidang yang sangat aku sebeli. Tapi aku sadar, aku bukan sapa-sapa. Cuman staf recehan. Yasud terima saja dengan sempit dada.

Saat itu, aku cuma bilang "Baik Pak, saya terima SK ini tapi mohon jangan lama-lama ya Pak." wkwkwkwk tetep ngenyang

Butuh waktu lama, untuk akhirnya bisa benar-benar beradaptasi baik dengan lingkungan, rekan maupun tugas yang aku emban. Bahkan sempat berpikir untuk resign. Kemudian satu per satu teman seangkatan ditarik ke dinas. Hingga tinggal hitungan jari dari kami yang tersisa dan masih bertugas di SKPD "terdepan". Kembali frustasi dan perasaan tidak adil menghinggapi. Dengan sombongnya aku menggerutu, "Aku... yang sudah golongan segini. Yang katanya pernah dapet predikat Pegawai Teladan", Aku yang...". Ah sudahlah... Untunglah kembali sadar dan bisa bangkit dari keterpurukan.

Mungkin ini juga adalah jawaban dari misteri "semua akan indah pada waktunya". Yah, di kantor inilah aku akhirnya bisa hamil dan merawat anaku dengan maksimal. Bahagianya bisa memberi ASI eksklusif dan MP-ASI homemade. Sesuatu yang mungkin tidak aku dapatkan seandainya saat itu aku dimutasi ke dinas.

Lalu bagaimana aku menghabiskan dua tahun itu? Belajar menikmati setiap hari meski kadang terasa berat sambil terus berdoa "Ya Alloh yang maha membolak balikkan hati. Ketuklah hati beliau-beliau yang diatas, agar aku dimutasi yang ke tempat yang aku inginkan."

Dua tahun, waktu yang diberikan padaku untuk belajar banyak hal. Belajar keluar dari comfort zone dan menghadapi dunia yang berbeda, dunia yang selama ini aku takuti.

Dua tahun yang sangat berharga. Terima kasih atas waktu yang diberikan kepadaku untuk belajar dan mengabdi di Kelurahan Karangtalun. Sekarang saatnya saya "kembali ke habitat", ke bidang kepegawaian, bidang yang pernah jadi comfort zone buat saya di Kelurahan Tambakerja. Semoga saya bisa kembali belajar, melayani dan mengabdikan diri sebaik-baiknya di kantor BKPPD ini.

Ohiya, ini pure dapet surat mutasi benar-benar surprise karena ga ada tawaran atau ditanya-tanya dulu apalagi minta dipindah. Ngga... 😁

Semoga segera ada sequel "semua akan (P)indah pada waktunya" session 2 episode suami 😍😍





Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In babywearing review

Review : Ring Sling Babywrap.com.my - Autumn Series



Ring sling masih menjadi gendongan favorit buat saya. Selain karena simple dan praktis digunakan juga karena tidak bulky atau memakan terlalu banyak tempat saat tidak digunakan. Ring sling pertama yang saya miliki adalah Autumn Ring Sling dari Babywrap.com.my Belinya hasil dari arisan gendongan 😋

Baca : Bagaimana Memilih Jenis Gendongan

Kemanapun pergi pasti bawanya ring sling, kecuali kalo pergi sama mbahnya Arsa pasti bawa jarik juga. Dan yang sering saya bawa ya si autumn ini.

Dari beberapa ring sling lokal maupun luar yang pernah saya coba, babywrap ini salah satu yang menurut saya enak banget dipake.

1.  Bahan 100% cotton
Dengan bahan 100% cotton, membuat ring sling ini tetap nyaman digunakan di wilayah Cilacap yang hot hot pop. Pun tetap hangat saat digunakan di sejuknya daerah Baturaden.

2.  Medium weight (250 gsm)
Pertama lihat, terkesan kainnya berat dan tebal. Dengan gramasi medium, ring sling ini cukup tebal namun tetap ringan dan adem saat digunakan. Setelah pre-wash dan beberapa kali pemakaian sudah break in.

3.  Diamond Weave
Awalnya saya pikir akan susah meng'adjust karena tebalnya kain, tapi ternyata tidak. Tenunannya justru memberikan tekstur untuk "bertahan" di ring. Sehingga tetap "berpegang" kuat pada ring dan tidak mudah longgar. Akan tetapi tetap mudah untuk diatur baik untuk dikencangkan atau dikendorkan.

4.  Gathered Shoulder Type
Jahitan gathered terasa nyaman dan empuk di pundak. Ngga nggigit sehingga bebas pegal dan betah lama-lama menggendong Arsalan 😊

5.  Tested Aluminium Ring
Ringnya tebal dan cukup berat, dengan ukuran M terasa pas dengan gramasi kainnya.

6.  Can be Used From New Born up to Toddler
Ini salah satu alasan saya memilih ring sling. Karena bisa digunakan sejak bayi baru lahir sampai toddler. Pada manual book disebutkan ring sling ini bisa digunakan dari bayi berat 3 kg sampai dengan 18 kg. Jadi masih cukup lama untuk bisa gendong Arsalan pake si autumn ini.

7.  Natural Color
Warnanya yang natural, cocok digunakan untuk bayi laki-laki maupun perempuan. Siapa tau adeknya Arsalan nanti perempuan, hehehe

8.  190cm long and 70cm wide
Ini yang agak merepotkan buat saya yang bertubuh minimalis 😔 Dengan panjang 190 cm, sisa kainnya terlalu panjang buat saya. Jadi ketika digunakan untuk berjalan di tangga atau eskalator, harus benar-benar berhati-hati dan mengamankan "ekornya". Kainnya juga lumayan terlalu lebar buat si mungil Arsalan. Sehingga banyak tumpukan kain di bawah atau kadang di atas.
Namun demikian, tetap ada keuntungan dengan kelebihan panjang dan lebar kain tersebut. Sisanya bisa digunakan sebagai nursing cover saat NIC atau digunakan sebagai penutup saat bonceng ayahnya 😊😉

Demikian sedikit review saya untuk ring sling autumn babywrap.com.my semoga membantu buat teman-teman yang sedang galau memilih gendongan 😅

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In health PCOS promil tips

Promil Story : TIPS HAMIL BAGI PENDERITA POLYCYSTIC OVARY SYNDROM (PCOS)



Udah ada sedikit gambaran kan ya tentang apa itu PCOs ?

Lalu setelah tau penyebab selama ini sulit hamil, yang aku lakukan apa aja supaya bisa hamil?

1. Konsultasi ke Dokter Kandungan Spesialis Infertilitas
Kenapa ke sub spesialis infertil? Ada banyak definisi mengenai infertilitas yang intinya adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memiliki keturunan setelah berhubungan secara rutin tanpa kontrasepsi apapun selama minimal satu tahun. Lah guwe? udah bertahun-tahun

Kalo aku konsul ke dr. Adi Setyawan, Sp.OG (K) di Klinik Restu Ibu Purwokerto. Konsultasi pertama suspect PCOs dengan melihat riwayat kesehatan dan dari hasil USG transvaginal dihari haid ke-2 dan 12 yang ternyata belum ada satupun sel telur yang matang dan siap dibuahi. Ukuran sel telur yang normal sekitar 18-24 mm.

Aku tidak ingat pastinya berapa ukuran sel telur yang berhasil aku capai. Seingatku ada bulan dimana hanya sel telur di ovarium kanan yang matang. Bulan berikutnya di ovarium kiri yang matang. Bahkan kembali kedua ovarium tidak ada yang matang. Pernah juga kedua ovarium ada telur yang matang tapi belum berhasil dibuahi. Jadi setiap konsultasi kita cari-cari sel telur ada yang matang ngga. Hahahahaaa

2. Rutin Minum Obat/ Vitamin dari Dokter
Ini yang berat kalo mau promil di dokter. Harus konsisten rutin minum obat atau vitamin yang sudah diresepkan. Waktu promil dokter, yang aku ingat, aku selalu diresepkan penyubur (profertil, kalo ngga salah) dan Metformin.

Profertil 1x1 tablet sehari selama 5 hari, diminum mulai haid hari kedua. Profertil berfungsi untuk memicu terjadinya ovulasi (pematangan dan pengeluaran telur dari ovarium).

Selain profertil, setiap kali konsultasi, oleh-olehnya sekresek Metformin, stok buat sebulan 😥 Dosis pertama kali diberikan 3x2 tablet sehari. Buat yang keluarganya ada penderita diabetes, pasti tidak asing dengan Metformin. Ya, Metformin adalah obat yang biasanya digunakan bagi penderita diabetes. Lalu kenapa saya diresepkan Metformin?

Analoginya begini, insulin harusnya menjadi kunci agar gula bisa masuk kedalam sel. Tapi insulin ini tidak membuka kuncinya dan akhirnya gula tidak masuk ke dalam sel. Karena insulin menumpuk, jadinya hormon androgen yang banyak dan menganggu proses ovulasi. Dan Metformin ini fungsinya untuk membantu kerja insulin sehingga diharapkan bisa menekan produksi hormon androgen, memperbaiki proses ovulasi dan pada akhirnya akan ada sel telur yang matang, bisa dilepaskan ke rahim, bisa dibuahi dan akhirnya bisa hamil deh. hehehee

Adakah efek samping dari minum Metformin? Bagi yang baru pertama kali minum, pasti kerasa banget efeknya, yaitu bikin mual bahkan sampai muntah. Seiring waktu, efek itu akan berkurang, karena tubuh mulai beradaptasi.

Bayangkan, saat itu, pertama kali minum dan dosisnya 2 tablet sekali minum sebanyak 3 kali sehari. Dan minum obat ini setiap hari, selama 6 bulan full. Mabooook 😖😖  Dapet tips dari salah satu grup sharing promil, untuk mengurangi efek, diminumnya berbarengan saat makan. And yes, its work for me

3. Jalani Pola Hidup Sehat
PR dari dokter sejak konsultasi pertama adalah memperbaiki pola hidup mencakup perbaikan pola makan, istirahat cukup dan olahraga. Bagi yang kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, ini wajib banget dilakuin. Karena obesitas memberikan kontribusi untuk resistensi insulin yang meningkatkan kadar androgen dan bisa membuat gejala PCOs semakin buruk.

Bahkan akupun yang saat itu dengan BB 46kg (ngga gendut kan ya?) masih juga disuruh turun BB sampe angka 41-42kg.

Lalu pola hidup seperti apa yang aku jalani?

a.  Merubah Pola Makan
Jika selama ini cenderung makan serampangan, maka sejak konsultasi dokter dan ternyata belum ada sel telur yang matang, aku terpacu untuk serius dan tidak main-main dengan program kali ini.

  • Sarapan/ makan pagi
Searching-searching tentang diet sehat, ada banyak metode dan salah satunya adalah food combining. Untuk melakukan FC total, sepertinya aku ngga sanggup. Maka aku hanya mengambil beberapa poin yang sekiranya aku yakin dan sanggup jalaninnya. Salah satunya yaitu mengawali hari dengan sarapan buah. Manfaat sarapan buah bisa dilihat disini.

Kalo manfaat yang aku sendiri rasakan yang pasti tidak ada acara ngantuk di kantor karena kekenyangan sarapan. heheheeee... Tidak juga merasakan PMS yang menyiksa seperti dulu dan yang jelas, BAB jadi lebih lancar. LOL
  • Makan Siang
Untuk makan siang, seperti makan biasanya, dengan nasi dan lauk pauk. Hanya saja, porsi karbonya sebisa mungkin dikurangi. Tapi kalo laper berat ya tetep aja buanyak. Beeuuuhh
  • Makan Sore/ Malam
Makan sore/ malam biasanya pake salad sayur/ pecel/ sop/ sejenisnya, tanpa karbo.
  • Cemilan
Cewek, mana ada c yang tahan ngga ngemil? Untuk cemilan, selain buah, juga jajan sejenis fitbar atau soyjoy, biskuit gandum, roti tawar gandum (pake selai homemade ala ala dari buah-buahan).
  • No Junk Food
Sebisa mungkin mengurangi, kalo bisa menghindari, junk food, fast food, makanan instan dan sejenisnya lah. Termasuk terigu olahan seperti mie, kue dan roti. Beberapa artikel menyebutkan untuk menghindari diary product seperti susu, keju dan yoghurt karena dapat meningkatkan kadar insulin.
Kurangi konsumsi gula juga sangat membantu. Batasi konsumsi roti manis, minuman bersoda, dan minuman berkafein seperti kopi dan teh. Stop alkohol and say no to drugs.


b.  Perbanyak minum air putih
c.  Istirahat yang cukup, mengurangi waktu lembur dan malam hari benar-benar untuk istirahat, tidur.
d.  Olahraga
salah satu mata pelajaran sejak dulu kala yang aku ngga suka ya olahraga, karena merasa aku ngga jago di bidang olahraga apapun. Paling sebel ya basket 😝
Menurut pakdok, jalan kaki setiap hari selama 30 menit sudah cukup. Minggu pertama mah iya, cemungut, pagi-pagi udah muterin kelurahan. Lama-lama males dan akhirnya cuti 😪 But sport must go on. Akhirnya ikutan aerobik 3 kali seminggu, sore hari sepulang kerja. Cucok meong. Dapet banyak keringat dan banyak temen ngrumpi. LOL.
Intinya c olahraga apapun yang mau dijalani asal suka dan ngga terbebani, bakal terasa enteng dan fun. Setelah rutin aerobik, berat badan berangsur turun dan badan terasa lebih fresh.

4.  Manajemen Stress


Stress adalah salah satu penyebab utama PCOs karena mempengaruhi sistem internal tubuh kita. Cobalah menghindari stress dengan cara melakukan hal-hal yang menyenangkan. Beristirahatlah sejenak dari rutinitas harian untuk menjaga pikiran dan tubuh tetap segar. Serta selalu mencoba untuk berpikiran positif.

Positive people bring positive effect. Bergaul dengan orang yang positif akan memberi energi positif kepada kita. Join community bisa menjadi solusi. Komunitas positif tentunya, misal komunitas pehobi fotografi atau masak-masak. Hindari pergunjingan alias ngrumpi ngga jelas yang bisa menimbulkan iri dengki dan sakit hati 😆😆

5.  Ikhtiar Diiringi Doa
Memiliki keturunan adalah hak mutlak Alloh SWT. Tugas kita adalah ikhtiar semaksimal mungkin dan doa tiada henti. Bagi teman-teman muslim, bisa mencoba beberapa tips yang saya lakukan selama menunggu kehamilan :
a.  Sedekah
Mulai dan perbanyak sedekah, karena sedekah akan mensucikan harta dan diri kita. Bisa jadi rejeki keturunan kita terhambat karena harta yang kita miliki tidak kita sucikan
b.  Sholat Sunnah
Sholat fardhu sudah pasti wajib dijalankan. Selain itu, aku juga coba melaksanakan (meski tidak bisa rutin) Sholat Dhuha di pagi hari dan Tahajud di malam hari. Selain untuk berdoa memohon keturunan, juga dapat menentramkan hati.
c.  Dzikir
Dzikir bukan hanya setelah sholat. Dzikir biasanya aku lakukan kapanpun teringat, terutama saat berkendara di jalan, untuk memohon perlindungan keselamatan.
d.  Doa Nabi Zakaria
Salah satu ujian bagi manusia adalah keturunan. Pun demikian dengan Nabi Zakaria AS yang belum juga memiliki keturunan sampai usia senja. Beliaupun berdoa :

"Rabbi hablii min-ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka samii'uddu'a."

Artinya, "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa," (QS Ali 'Imran (3): 38).



Berapa lama aku menjalani program kehamilan sampai akhirnya dinyatakan positif hamil?
Konsultasi ke dokter selama 6 bulan full sejak Januari s/d Juni 2015, meski banyak perkembangan positif, belum juga hamil. Setelah itu istirahat ke dokter karena suami harus mengikuti diklat selama 4 bulan. Selama tidak ke dokter, semua saran dokter tetap aku jalankan yaitu menjalani pola hidup sehat seperti yang aku jembreng diatas.

Mei 2016 berencana mulai konsultasi ke dokter lagi. Alhamdulillah di bulan tersebut positif hamil dan jadinya periksa kehamilan. Nangiiissss bahagia sewaktu akhirnya dinyatakan dokter benar-benar positif hamil. 


PCOs adalah tentang ketidakseimbangan hormon. PCOs tidak bisa disembuhkan, kita hanya bisa mengendalikan sympton agar tidak semakin parah. Kabar baiknya, bagi penderita PCOs ada kemungkinan bisa memiliki bayi kembar. Karena karakteristik PCOs adalah memiliki sel telur yang banyak. Apabila suatu waktu ada lebih dari 1 telur yang matang dan sukses dibuahi, bukan tidak mungkin bisa hamil anak kembar. Wallohualam




Referensi :
Gambar dari google
http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/Branded/tabid/245/ID/4454/Profertil.aspx
http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/Generic/tabid/246/ID/5896/Metformin-OGB-HJ.aspx
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/05/7-fakta-penting-polycystic-ovary-syndrome


Read More

Share Tweet Pin It +1

3 Comments

In health PCOS promil

Promil Story : APA ITU PCOs?

Di postingan sebelumnya aku ceritain tentang konsultasi pertama ke dr. Adi Setyawan, Sp.OG (K) di Purwokerto dengan diagnosa PCOs. Dan hasilnya ternyata belum ada satupun sel telur yang matang dan siap untuk dibuahi. Well, nyerah? Ngga lah. Namanya juga pertamax dan wajar c kalo menurut aku. Karena udah tertahun-tahun aku hidup dengan makan serampangan dan berharap dengan mudahnya tiba-tiba sehat? Nonsense. Apalagi aku masih belum bisa menerapkan pola hidup sehat seperti anjuran dokter. Yaaahhh sebenarnya c bukan dokter yang terakhir ini. Semua dokter yang pernah aku kunjungi, baik untuk promil atau pemeriksaan kesehatan lainnya, pasti selalu berpesan untuk banyak makan sayur, buah, minum yang banyak dan jangan lupa olahraga. Tapi lah dasar ndableg, baru sekarang deh kena batunya. -Ini mesti disukurin apa dikasihani?-

Apa itu PCOs? mari sama-sama belajar dan berkenalan sama si bandel PCOs.

Polycystic Ovary Syndrome (PCOs) atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan sindrom ovarium polikistik adalah masalah pada keseimbangan hormon wanita. Pada PCOs, kadar hormon seks wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron tidak seimbang. Wanita dengan PCOs biasanya memiliki kista kecil (kantong berisi cairan) di ovariumnya, yang membuat ovarium membesar. Kista ini tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Perubahan pada satu hormon dapat memicu hormon lainnya, sehingga terjadi perubahan lain.


Apa Saja Penyebab PCOs?
1.  Keturunan
Jika ibu atau saudara perempuan Anda memiliki PCOs, Anda mungkin memiliki kesempatan lebih besar untuk terkena PCOs. Adapula yang mengatakan bahwa PCOs dapat diturunkan dari sisi keluarga ibu maupun ayah. Risiko menderita PCOs tinggi jika salah satu wanita di keluarga menderita PCOs atau mempunyai periode menstruasi yang tidak teratur atau menderita diabetes.

Nah ini, bapak dan mamaku dua-duanya diabetes. Jadi udah jelas ya, resiko aku terkena diabetes juga besar. Diabetes berhubungan dengan resistensi insulin. Lalu bagaimana hubungan resistensi insulin dengan PCOs?

2.  Ketidakseimbangan Hormon
Kelebihan hormon androgen menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan PCOS. Androgen adalah hormon seks laki-laki yang juga diproduksi oleh tubuh perempuan dalam jumlah kecil. Pada PCOs, wanita memproduksi hormon androgen lebih dari normal, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan dan pelepasan telur oleh ovarium, tumbuh jerawat, dan pertumbuhan rambut yang berlebihan.


3.  Resistensi Insulin
Jika tubuh Anda resisten terhadap insulin, kemampuan untuk menggunakan insulin dapat terganggu, sehingga pankreas akan mengeluarkan lebih banyak insulin untuk menyediakan glukosa (energi) bagi sel. Kelebihan insulin ini kemudian akan mempengaruhi indung telur dengan meningkatkan produksi androgen. Peningkatan produksi androgen ini dapat mengganggu kemampuan ovarium untuk ovulasi.

Jadi, resistensi insulin akan meningkatkan produksi hormon androgen yang mana akan mengganggu proses ovulasi. Nah kan, balik lagi ke si andro 😂

Selain itu, kelebihan insulin juga memicu penambahan berat badan. Padahal wanita dengan PCOs harus bisa mengendalikan berat badan.

Apa Tanda-tanda dan Gejala PCOs?
Gejala umum pada wanita dengan PCOs antara lain:
1.  Periode menstruasi tidak teratur
Kalo aku di rentang periode 28-35 hari. hahaaa termasuk ga teratur ya? Sering dibikin baper telat berhari-hari, begitu testpack malah zooonkk 😤
2.  Jerawat dan kelebihan rambut pada wajah dan tubuh
Jerawat? jarang c jerawatan. Paling juga kalo telat mens'nya barulah jerawat bermunculan dan gengges banget. Rambut berlebih? Kalo itu yang dimaksud kumis, yess, daku berkumis tipis serta kaki dan tanganku ga sehalus wanita pada umumnya, banyak bulunya. wkwkwkwk
3.  Kenaikan berat badan berlebih atau kesulitan menurunkan berat badan
Setelah menikah, memang gampang banget baik BB dan susyah buat turun. Ini berkaitan dengan pola makan yang "senemunya" apalagi setelah misah dari keluarga.
4.  Masalah kesuburan/ infertilitas
Sudah jelas ya, hubungan antara PCOs, resistensi insulin dan androgen? Nah daku sudah bertahun-tahun nikah tapi belum juga memiliki keturunan, sudah tergolong infertil ya.
5.  Ovarium Polikistik
Ovarium polikistik lebih besar dan berisi sejumlah kantung cairan kecil yang mengelilingi telur. Ini bisa terlihat dari hasil USG transvaginal setiap kali kontrol dokter.

Jadi, kalo teman-teman memiliki beberapa tanda diatas, patut untuk curiga suspect PCOs. Tapi untuk diagnosa lebih lanjut, silakang konsultasikan dengan dokter masing-masing.

Adakah Resiko Penyakit Lain bagi Penderita PCOs?
Jika tidak segera ditangani, penderita PCOs berisiko terkena beberapa penyakit seperti:
  • Diabetes. Hal ini mungkin disebabkan oleh hubungan antara kelebihan insulin dengan hormon androgen yang menjadi salah satu faktor PCOs.
  • Hipertensi
  • Kolesterol tinggi, yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan stroke. Ya Alloh koq ngeri men c
  • Kanker Endometrium. Wanita dengan PCOS biasanya mengalami masalah pada ovulasi, obesitas, resistensi insulin, dan diabetes. Semua ini dapat meningkatkan risikonya untuk mengembangkan kanker endometrium (lapisan pada rahim)
  • Depresi dan kecemasan, umum terjadi pada wanita dengan PCOs. Yaiyalah gimana ngga cemas. Udah mens'nya acak adul, ga hamil hamil pulak 😆
Apakah Wanita dengan PCOs Bisa Hamil?
Bisa banget, banyak contohnya, aku salah satunya.
Lalu bagaimana treatment supaya bisa hamil? Next post ya sist 😘


Disarikan dari beberapa sumber :
http://www.alodokter.com/pcos
https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/apa-itu-pcos-polycystic-ovary-syndrome/
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/05/7-fakta-penting-polycystic-ovary-syndrome

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In health PCOS promil

Promil Story : MIMPI BURUK ITU BERNAMA PCOs


Setelah mencoba konsultasi ke dokter kandungan di Cilacap dan belum ada hasil, kami berganti dokter di Purwokerto.

Baca : Promil Story : RISE AND MOVE ON

Dari masukan beberapa teman, kami akhirnya memutuskan ke dr. H. Adi Setyawan, Sp.OG (K) di Klinik Utama Restu Ibu yang terletak di sebelah timur GOR Satria Purwokerto.

Seperti biasa, kunjungan pertama di hari kedua haid. Setelah melakukan pendaftaran, kemudian di timbang berat badan dan diukur tensi oleh perawat. Juga ditanya kapan terakhir kali haid dan riwayat kehamilan sebelumnya. Selanjutnya menunggu giliran dipanggil. Kami lebih sering mengambil jadwal sore dan baru dimulai sekitar jam 5. Kalo pagi juga bisa mulai jam 8 tapi harus dengan perjanjian.

Selalu deg-degan kalo menunggu giliran konsultasi. Apalagi ini lain dokter, pasti harus diagnosa dari awal lagi. Takut ternyata memang benar-benar aku "sakit". Tibalah giliran kami...

Kesan pertama, galak *hahahaha piiisss pakdok ✌

Yang pertama ditanyakan, berapa lama kami menikah? Kami jawab sudah hampir 6 tahun dan ada riwayat keguguran di usia kandungan 8 minggu. Selanjutnya ditanyakan juga riwayat kesehatan, penyakit apa saja yang pernah saya derita. Termasuk riwayat kesehatan orangtua dan keluarga. Kemudian bagaimana pola makanku, sejak dari kecilpun dikorek-korek infonya.

Kalo ditanya dokter, jawab sejujur-jujurnya. Tidak perlu ditutup-tutupi untuk mengesankan bahwa kita baik-baik saja. Dengan menjawab apa adanya, akan sangat membantu dokter untuk menegakkan diagnosa.

Selanjutnya dilakukan USG transvaginal yaitu USG yag dilakukan dengan memasukkan alat USG sampai ke pintu rahim melalui vagina. Kenapa tidak USG abdominal saja? USG transvaginal dapat menjangkau rahim, indung telur dan sekitarnya, sehingga dapat menilai suatu kelainan dengan lebih baik dibandingkan USG lewat perut. Organ kandungan terletak di balik tulang kemaluan, serta tebalnya dinding perut menjadi penghalang gelombang USG dari perut. USG perut akan memiliki peran lebih baik pada kehamilan, dan juga bila terdapat suatu kelainan dari rahim atau indung telur yang ukurannya sangat besar sehingga melewati rongga panggul, mencapai rongga perut.

Sedikit tips, cobalah rileks saat akan dilakukan USG transv untuk mengurangi rasa tidak nyaman serta mengikuti instruksi dari perawat atau dokter.

Begitu alat USG masuk, kondisi di dalam akan terlihat di layar monitor. Ternyata ada peradangan di mulut rahim dan keputihan yang lumayan parah. Oleh dokter langsung dibersihkan. Lumayan pegal rasanya.

Lanjut pemeriksaan ke indung telur. Inilah pertama kalinya aku melihat seperti apa rupa dari sel-sel telurku. Mereka bergerombol, banyak, kecil kecil, seperti untaian kalung mutiara. Cantik c tapi ya ngeri juga lihatnya 😣 OK, pemeriksaan selesai, kembali ke meja dokter.

Gambar USG sel telur wanita dengan PCOs

Dokter membuat catatan-catatan diagnosa di komputer. Ohiya yang asik kalo periksa disini, salah satunya, karena rekam medis kita langsung dicatat dan tersimpan di komputer. Sehingga untuk pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya, dokter tinggal buka file kita dan tidak perlu bertanya lagi dari awal riwayat kita. Dan kita juga bisa ikut memantau perkembangan kesehatan kita.

"Jadi ibu ini suspect PCOs."

Deg! PCOs! sering baca ini di grup fb tapi tidak menyangka aku juga mengidapnya. Terlintas bagaimana obrolan-obrolan di grup. Bagaimana sulitnya mereka yang PCOs untuk bisa hamil.

Kondisi indung telur normal dan PCOs

Apa itu PCOs?
PCOs (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur. Wanita dengan PCOs biasanya memiliki kista kecil (kantong berisi cairan) di ovariumnya. Kista ini tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Karena ketidakseimbangan hormon yang dimilikinya, wanita dengan PCOs dapat mengalami periode menstruasi yang tidak teratur. Ketidakteraturan periode menstruasi inilah yang dapat menyebabkan wanita dengan PCOs sulit hamil. Selain dapat menyebabkan periode menstruasi tidak teratur, PCOs juga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, dan obesitas. Jika PCOs tidak diobati, lama-kelamaan juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung.

Huuuuu syerem kan? Lebih lanjut mengenai PCOs akan coba aku jabarkan di postingan lain 😊

Dari beberapa referensi yang pernah aku baca, dan juga penjelasan singkat dari dokter, barulah aku menyadari bahwa mestinya PCOs sudah lama mendekam dalam diriku. Wanita dengan PCOs memiliki ketidakseimbangan hormon, yang mana hormon androgen lebih dominan. Hormon inilah yang menyebabkan tumbuhnya bulu berlebih di beberapa bagian tubuh. Seperti kaki dan tanganku yang penuh dengan bulu, dan akyu berkumis tipis 😳

Padahal jadwal mensku cenderung teratur, bagaimana aku bisa PCOs? Menurut dokter, ini berkaitan erat dengan pola hidup dan pola makan sejak kecil. Bukan karena keturunan, karena nyatanya keluargaku seluruhnya bisa memiliki keturunan.

Memangnya bagaimana pola hidupku dari kecil? Suka jajan snack ciki-cikian, cilok dkk, suka bakso, mie ayam dan sejenisnya, juga junk food. Udah parah bangetlah makannya. Daaannnnn tidak suka buah dan sayur apalagi berolahraga 😁

Kemudian dokter menunjukkan slide tentang berbagai jenis sayur dan buah serta pentingnya olahraga. Sambil memutar slide, berbagai nasehat dan "ceramah" disampaikan. Dan yang nyebelin, aku merasa suami ikut memojokkan diriku dengan mengiyakan segala analisa dokter berkaitan dengan pola makanku. Huuffttt

Kemudian dokter meresepkan Profertil dan Metformin. Profertil diminum mulai haid hari ke-2 atau ke-3. Sedangkan metmorfin diminum setiap hari selama sebulan dengan dosis awal 3x2 tablet.

Selesai "paparan", dokter berpesan "Kuncinya, ibu dan bapak harus bersabar. PCOs tetap bisa hamil asal ibu mau merubah pola hidup sehat, olahraga dan rutin konsultasi, minimal selama 6 bulan ke depan".

Sebelum konsultasi berakhir, dokter menyuruh kami untuk datang kembali di hari ke-12 untuk melihat perkembangan sel telurku dan memastikan apakah aku benar-benar PCOs atau tidak.

Hari ke-12 kami kembali berkunjung. Pemeriksaan masih dengan USG Transvaginal. Kali ini untuk melihat perkembangan sel telurku setelah diberi penyubur. Ternyata tidak ada sel telur yang matang. Hiks hiks syedihnya. Wanita dengan PCOs, sel telurnya tidak bisa matang dan pecah dengan alami, sehingga tidak bisa dibuahi. Kalo tidak bisa dibuahi, bagaimana bisa hamil? Makin pusyinglah aku

Dokter menanyakan bagaimana pola makanku? Belum banyak berubah dok 😂

Ah ya, ada PR lagi, harus bisa nurunin berat badan 5kg. What?? kan aku udah langsing gini masih suruh turun? Kalo menurut pakdok c, ini beratku bukan karena massa otot, tapi lebih ke lemak. Huhuhuuu yasud, manut aja lah. OK fix, mulai saat ini aku harus benar-benar berubah 💪

Referensi :
https://www.friso.co.id/artikel/yuk-ketahui-fakta-seputar-usg-transvaginal
https://www.kompasiana.com/yymproject/usg-lewat-vagina-haruskah_56758ee78efdfd8b0a05adcb
http://www.alodokter.com/pcos
https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/apa-itu-pcos-polycystic-ovary-syndrome/

Note : gambar ilustrasi diambil dari google

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments

In health PCOS promil

Promil Story : RISE UP AND MOVE ON

Pasca keguguran di bulan November 2012, butuh waktu lumayan lama untuk bisa bangkit lagi.

Baca : Promil Story : Penantian Berujung Air Mata

Patah hati yang aku alami serasa berkali lipat dibanding saat putus dengan mantan pacar -mantan yang mana?- 😝

3,5 tahun dalam penantian dan menghilang begitu saja. Berhari-hari larut dalam kesedihan dan air mata. Penyesalan yang begitu mendalam. Bodohnya diriku. Kenapa tidak bisa menjaga calon anak kami dengan baik. Bodohnya diriku. Pasrah saja ketika harus menjalani tindakan kuretase. Kenapa saat itu aku tidak berusaha untuk mempertahankannya. Tapi apa yang dipertahankan ketika layar usg menunjukkan janin yang tak lagi terbentuk.

3,5 tahun dan hanya 13 hari merasakan "kehadiran" buah hati kami. Tidak mudah bagi aku, pun bagi suamiku. Meskipun aku tak pernah melihat air matanya tapi aku yakin, dia menangis dalam diam.

Menguatkan tekad, bahwa kami sanggup menanti 3,5 tahun. Maka kamipun akan sanggup menunggu sedikit lebih lama lagi.

Ada hikmah di setiap musibah. Walopun berat, aku mencoba meyakininya. Awal tahun 2013, datang kesempatan untuk mengikuti Ujian Dinas kenaikan pangkat di Semarang. Aku menganggap ini salah satu hikmahnya. Mungkin, jika aku masih hamil, aku lebih memilih tidak ikut ujian. Mengingat statusku sebagai murid senior Dewa Mabok 😝

Meski sempat down karena keguguran, aku yakin bahwa aku bisa hamil lagi. Karena terbukti, aku pernah hamil dan aku tidak mandul.

Tahun pertama pasca keguguran aku dan suami memutuskan untuk "istirahat", mengembalikan semangat dan keyakinan kami. Kami kembali menikmati masa-masa seperti awal pernikahan. Membangkitkan dan memupuk cinta kami agar lebih kuat. Karena cinta yang membuat kami bertahan, padahal banyak pasangan di luar sana yang memilih berpisah karena belum juga memiliki keturunan.

Setelah mengabdi sebagai tenaga honorer selama kurleb 7 tahun, awal tahun 2014 suami dinyatakan lolos sebagai CPNS Kementan dengan penempatan di Cengkareng. Kami menyebutnya anugrah dan ujian datang dalam 1 paket.

Anugrah, karena pada akhirnya suami mendapat "pekerjaan tetap". Ujian, karena kami harus berpisah. Dengan berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk LDM selama 1 sampai 2 tahun. Setalah itu kami diskusikan kembali dan membicarakan berbagai kemungkinan agar kami bisa tinggal bersama lagi.

Baca : Indahnya LDM - Long Distance Marriage

Juni 2014 adalah saat dimana kami mulai memasuki kehidupan sebagai pasangan LDM. Berat, sungguh. Apalagi saat itu langsung ditinggal lumayan lama untuk Diklat Prajabatan. Banyak orang, bahkan aku sendiri sempat ragu akan kebesaran Alloh. Bagaimana tidak, tinggal bersama saja kami kesulitan untuk memiliki anak, apalagi harus berjauhan.

Tahun pertama LDM kami lakukan lebih untuk adaptasi. Karena sejak awal pacaran di 2002 sampai Juni 2014 kami selalu bersama. Dan tiba-tiba harus terpisah jarak dan waktu.

Pasca keguguran, aku lebih aktif mencari informasi seputar program hamil dan bergabung dengan beberapa grup sharing promil. Disini aku merasa mendapat banyak teman, dukungan dan doa dari teman-teman seperjuangan. Berbagai tips mulai dari makanan, jamu-jamuan, vitamin, aku coba. Selama halal dan masuk akal.

Untuk menciptakan peluang kehamilan, kami memutuskan untuk kembali serius menjalani program kehamilan. Aku menyadari pasti ada sesuatu yang salah pada tubuhku dan karena usia pernikahan sudah lumayan lama, kami berkonsultasi ke dokter kandungan sub spesialis infertilitas, Sp.OG (K.Fer) di sebuah rumah sakit swasta di Cilacap.

Jujur saja ini yang bikin sebel. Kita bayar iuran asuransi kesehatan setiap bulan, tapi giliran kita memerlukannya ternyata tidak bisa dipakai. Ya, BPJS tidak mengcover untuk program kehamilan. Bismillah, kami ikhlas, berapapun yang harus kami keluarkan untuk bisa menjemput malaikat kecil kami.

Konsultasi pertama kami lakukan di hari kedua haid. Setiap kali periksa, hanya dilakukan USG dan diberi jadwal untuk berhubungan serta diresepkan penyubur dan vitamin. Setelah tiga kali periksa dan belum menunjukkan hasil, kami disarankan untuk melakukan HSG (Histerosalpingografi). Yaitu pemeriksaan untuk memeriksa rahim dan saluran telur (tuba fallopi). HSG untuk memeriksa adanya kelainan ukuran atau bentuk rahim yang dapat menyebabkan infertilitas dan masalah kehamilan. Juga untuk menunjukkah apakah ada penyumbatan pada saluran telur.

HSG dilakukan dengan cara memasukkan cairan ke dalam rongga rahim melalui serviks menggunakan alat sejenis hidrotubator atau menggunakan kateter kecil. Kemudian dimasukkan cairan kontras melalui kateter sambil dilakukan pengambilan beberapa gambar rontgen.

Baru aku ceritakan tentang metode HSG, suami sudah tidak setuju. Dia masih trauma saat dulu mendampingiku kuratase. Masih terbayang dibenaknya bagaimana dokter melakukan tindakan tersebut. Meskipun aku sangat bersemangat dan ingin melakukan HSG, tapi ridho suami adalah segalanya bagiku. Maka aku putuskan untuk tidak melakukannya. 

Ternyata tidak mudah menyesuaikan jadwal kepulangan suami dengan jadwal kunjungan ke dokter berikutnya karena adanya perubahan jam kerja suami. Sebulan, 2 bulan, libur konsultasi.

Januari 2015, kami putuskan untuk berganti dokter kandungan di Purwokerto. Dengan pertimbangan, lebih mudah mengatur waktu karena kebanyakan klinik buka di waktu sore. Sehingga tidak perlu ada waktu tempuh tambahan bagi suami dari Purwokerto ke Cilacap. Dan sekalian aku bisa mudik ke rumah mama 😊

Dimana dan bagaimana proses program kami di Purwokerto? Next post ya 😉

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In health PCOS promil

Promil Story : PENANTIAN BERUJUNG AIR MATA



Setelah menikah di bulan April 2009, kami memutuskan untuk menunda memiliki momongan. Karena kondisi ekonomi kami saat itu masih sangat jauh dari kata mapan. Dan aku sendiri masih ingin mewujudkan cita-cita sebagai wanita karier. Sementara waktu aku masih tinggal bersama orangtua di Purwokerto. Sedangkan suami di Cilacap karena tempat tugasnya di sana.

Baca : Cinta Bersemi di mIRC

Hanya bertahan beberapa minggu, aku memutuskan untuk mengikuti suami di Cilacap. Bagaimanapun, wanita yang telah menikah baiknya tinggal bersama suami. Aku sangat bersyukur memiliki keluarga mertua yang sayang dan pengertian. Meskipun tinggal di rumah mertua, aku tetap bisa merasakan kasih sayang layaknya dari keluargaku sendiri.

Ketika semua orang di rumah berangkat ke kantor masing-masing, bosan mulai melanda. Yang aku lakukan sehari-hari hanyalah menunggu suami pulang kerja. Rasanya sangat lama karena tidak ada kesibukan lagi selain mengurus rumah.

Hari demi hari berlalu, rasa bosan dan stres sering melanda. Ketika selama hampir 8 bulan belum juga ada tanda-tanda kehamilan, keingin untuk jadi wanita karier kembali menguat. Aku harus bekerja, aku tidak mau menunggu dalam sepi.

Di penghujung 2009, kesempatan itu datang melalui seleksi CPNS Cilacap. Setelah 2 kali gagal di Banyumas, aku tidak mau gagal untuk ketiga kalinya. Kenapa CPNS daerah? Bukankah saat itu banyak lowongan di pusat? Iyup, saat itu belum ada pembatasan jumlah instansi yang dilamar. Beberapa diantaranya lolos seleksi administrasi, tapi tidak aku ikuti ke tahap selanjutnya. Rupanya aku terlalu takut untuk jauh dari keluarga (pasti ada klausal "bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia").

Baca : Alhamdulillah Resmi Naik Pangkat

April 2010 mulai memakai seragam khaki, satu dari sekian impianku terwujud. Masih ingat dengan jelas bagaimana bahagianya mama ketika tau anaknya akhirnya jadi PNS, yang adalah juga impian beliau. Hingga saat inipun masih terngiang dengan jelas, sedari aku kecil, seringkali mama berucap "sekolah karo ngaji sing pinter ya va, ben ngesuk gede dadi pegawai negeri". Dari sinilah saya belajar, kekuatan ucapan seorang ibu sungguh luar biasa. Dan pasti akan aku terapkan ke cucu mama juga.

April 2010 kami memutuskan untuk kost karena jarak tempat tugasku yang jauh dari rumah mertua. Aku di Cilacap kota dan mertua di Nusawungu. Saat itu suami ngalahin ikut kost dan dilaju tiap hari ke kantornya (di Nusawungu) dengan bersepeda motor selama kurleb 1 jam. Beberapa bulan kemudian, suami mengajukan pindah tugas ke Jeruklegi.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahunpun berganti.

1 tahun pernikahan. Kami mencari pegangan finansial. Kami belum terlalu pusing dengan urusan anak.

2 tahun pernikahan. Kami sedang menikmati masa-masa awal meniti karier. Kami mulai berpikir tentang anak. Terlebih dengan semakin banyak celoteh dan kicauan dari sana sini tentang bagaimana kami, yang telah lama menikah, belum juga memiliki keturunan.

3 tahun pernikahan. Emosi mulai tidak stabil. Rupanya keyakinanku mulai goyah. Apalagi sindiran orang-orang yang semakin "tajam" dan "menusuk". Seringkali mampir di telinga "Udah isi belum?", "Udah lama nikah koq belum hamil2 c?". Sebisa mungkin aku jawab "Belum, minta doa ya". Tapi jujur, lelah dan sakit dengan senyuman palsu sedangkan hati terkoyak. Wanita mana yang tak sakit ketika dikatakan "mandul".

3 tahun pernikahan. Bersyukur memiliki suami yang super sabar dan terus meyakinkan bahwa tidak ada masalah pada kami berdua, padaku. Meskipun aku mulai bertanya-tanya. Ada apa dengan diriku? Apakah aku sakit? Padahal kami tinggal bersama dan bahkan tanpa KB apapun, aku belum juga bisa hamil. Kami mulai berencana melakukan kunjungan ke dokter. Meskipun aku sendiri sangat takut akan apa yang mungkin aku hadapi. Mungkinkah aku ada kista, miom, atau aku benar-benar seperti kata orang-orang, mandul?

3,5 tahun pernikahan. Belum juga terlaksana rencana kunjungan ke dokter, Alloh menjawab do'a kami.

Pagi hari di 27 Oktober 2012, setelah telat 5 hari, aku beranikan diri melakukan testpack. Tidak banyak berharap, karena bulan-bulan sebelumnyapun demikian, tapi selalu hasilnya satu strip. Tapi tetap saja, deg-degan. Air mata mulai membuncah ketika dua strip merah muncul di testpack. Alhamdulillah Robbi... kau jawab keraguan kami, akhirnya kau titipkan janin di rahimku.

Siang hari, 9 November 2012. Tanpa tanda apapun, tanpa keluhan apapun, tiba-tiba keluar sedikit flek. Aku pikir masih wajar karena di beberapa artikel menyebutkan itu proses penempelan janin ke dinding rahim. Makin siang, bukan lagi flek, lebih seperti darah yang keluar ketika haid. Panik dan takut, aku memilih ijin pulang awal dari kantor dan kembali ke rumah kontrakan kami. Suamipun tak kalah panik dan langsung pulang dari kantor begitu aku telpon.

Panik, cemas dan takut semakin menjadi. Sore hari, kami menuju dokter kandungan mana saja yang buka praktek. Rasanya seperti disambar petir ketika dokter menyatakan, janin kami telah hancur tak terbentuk dan harus segera diambil. Tak sudi rasanya berpisah dengan anakku, bahkan ketika dia belum bernyawa.

Malam hari, 9 November 2012. Efek bius mulai menghilang, mual tak karuanpun datang. Dengan mata tertutup rapat, aku mulai bisa mendengar suara suamiku yang tengah bersiap membawaku pulang. Ketika kesadaran mulai datang, tiba-tiba dunia terasa hampa. Lidahku kelu, tak sanggup bahkan hanya untuk bertanya "Dede dimana yah?"

3,5 tahun kami menanti. Dan kehagiaan itu hanya menghampiri selama 13 hari saja. 13 hari penuh harapan dan doa kamu akan tumbuh dengan sehat, nak. 13 hari, kami mulai menghitung hingga saatnya kelak kamu lahir, nak.

Sebesar apapun cinta kami kepadamu, rupanya Alloh lebih menyayangimu, nak. Bahagialah disana. Jadilah malaikat kecil kami. Tunggu kami di sana. Kami mencintai dan merindukanmu selalu, nak.

-Ayah, Bunda, dd Arsa-

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Diberdayakan oleh Blogger.