In breastfeeding family workingmom

SUKSES LULUS ASI EKSKLUSIF BABY ARSA


Alhamdulillah... akhirnya hari ini Baby Arsa lulus S1 Asi Eksklusif selama 6 bulan. Rasanya senang sekali bahwa satu tahap awal kehidupannya telah dilalui dengan baik. Walopun banyak drama yang penuh emosi, kekecewaan, kegembiraan, badan yang terasa remuk redam bahkan tak jarang pula berpeluh keringat dan air mata nangis bawang merah, karena jarang banget pake bawang bombay 😛


Tidak ada sukses yang instan, pasti ada saja halangan dan rintangan apalagi buat para working mom yang bertekad untuk ngASIX. Walau... halangan, rintangan, membentang, tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran... lah malah nge-rap. yang tau lagu ini, berarti anda sudah tua 😆

Keyakinan dan keteguhan hati yang bisa mewujudkan semua itu. Mungkin bagi sebagian ibu bekerja, pengalaman saya ini terkesan lebay dan "ealah gitu doang, apa susahnya" Iya, emang gitu doang. Saya ibu bekerja dari pagi sampai sore, tanpa bantuan jasa babysitter atau nanny dan anak yang terlahir dengan keistimewaan.

IMD Yang Gagal

Okeh, rintangan pertama langsung datang begitu anak lahir. Yang rencananya IMD gagal karena kondisi emergency yang mengharuskan anak saya  masuk IGD secepatnya. Dengan kondisi saya yang pasca operasi sectio caesarea dan bayi saya dirawat di rumah sakit yang berbeda, sudah dipastikan saya tidak bisa menyusui langsung secepatnya. Selama masih dirawat, saya berusaha pumping agar tetap bisa memberi ASI kolostrum tapi ternyata tidak semudah itu. Mungkin karena kondisi fisik dan psikis saya saat itu yang tidak stabil sama sekali.

Tiga hari setelah kelahiran, artinya bayi saya sudah butuh ASI. Dan ketika pertama kali melihat bayi saya, yang ditanyakan perawat adalah "ASInya mana bu?" Hati ngilu rasanya. Sementara bayi saya sudah nangis kejer, kelaparan. Saya coba pumping, tapi bahkan setelah 3hari ASI belum keluar juga. Saya menyerah dan membolehkan perawat memberi sufor 😥 Beruntunglah, ditengah kebingungan itu ada sahabat saya yang bersedia menjadi donor ASI. Makasih banget ya sist 😗 your kindness means so much for us

Rintangan berikutnya setelah bayi saya pulang kerumah. Bagaimana tidak, 11 hari di NICU perawat memberi ASI pakai dot. Iyaaa kan yag dirawat puluhan ato mungkin ratusan bayi, klo ngasih ASInya pake media selain dot, ya rempong juga. Bayi 1 lagi disuapin ASI, bayi lainnya pada nyusulin nangis. wkwkwkwk... Semoga kedepan, rumah sakit pemerintah tersebut bisa memfasilitasi para orangtua yang ingin bayinya diberi ASI tanpa dot. Aamiin...

Kembali ke cerita, 11 hari terbiasa dengan dot, membuat bayi saya susah menyusu langsung. Berkali-kali gagal, berkali-kali akhirnya kembali ke dot bahkan setelah dicoba dengan sendok dan pipet. Dan berkali-kali pula saya nangis, mungkin ini yang disebut baby blues, saya merasa tidak bisa merawat bayi saya sendiri. Sedih dan marah kepada diri sendiri karena tidak juga bisa menyusui bayi saya. Alhamdulillah berkat dukungan keluarga dan para sahabat akhirnya di hari ke-17 bayi saya bisa menyusu langsung dan bisa menyusu lamaaaa sampai terasa pegel tangan buat nyangga 😆

Laaahhh Udah Harus Kerja Lagi

Rintangan tadi akhirnya berhasil dilalui. Saya mulai menabung ASIP. Rintangan selanjutnya adalah ketika maternity leave akan habis. Selama cuti, saya tinggal di Purwokerto di kampung halaman dimana semua keluarga kumpul, banyak yang membantu menjaga dan mengurus bayi saya. Bisa dibilang kerja saya hanya makan, menyusui, tidur karena semua sudah tersedia, bahkan bayi sayapun selalu dimandikan oleh budenya. Dan besok, di Cilacap, tidak ada sanak saudara dekat. Dua minggu sebelum cuti habis, saya mulai belajar mengurus bayi saya sendiri. Dan mulai memberi pelajaran ke bayi saya untuk minum ASI pake sendok dan pipet. Dan... gagal terus. wkwkwkwk... ditahap ini saya sudah pasrah, mungkin nanti kalo sudah ditinggal kerja, sudah kepepet, sudah lapar, dia akan mau juga. Lalu siapa yang akan jagain si bayi ketika saya kerja? Ga ada kepikiran sama sekali pake jasa babysitter karena takut, parno, bayi saya nanti diapa-apain. wkwkwkwk... Alhamdulillah mamah bersedia "diboyong" ke Cilacap  😅

Satu minggu sebelum masuk kerja, saya sudah kembali ke rumah Cilacap dengan rencana dalam waktu seminggu itu mau saya latih minum ASI tanpa dot. Tapi rencana tinggal rencana karena pada kenyataannya males banget keluar rumah. Paling juga keluar 1 2 jam sekedar cari keperluan rumah. Jadi sesi latihan cuma beberapa kali saja dengan laporan gagal dari mamah. hahahaaaa....

Waktunya tiba ketika pada akhirnya harus ngantor lagi. Beraaaaattt banget waktu pamitan, pengennya udah di rumah aja. Para working mom pasti tau banget dah rasanya hari pertama kerja setelah cuti melahirkan.  Tapi the show must go on. mau ga mau, suka ga suka yes?

Alhamdulillah hari pertama sukses bisa minum ASIP pake sendok walopun pake nangis nangis 😅


Mungkin bagi sebagian ibu bekerja yang menyusui (termasuk saya), rintangannya lebih berat dibanding yang tidak. Karena ternyata tidak mudah (bagi saya) menjalani peran sebagai working mom dan new mom yang bertekad memberi ASI Eksklusif.
Menjaga kesehatan adalah wajib, jika tidak ingin suplly ASI terhambat. Sudah menjadi rutinitas 4 bulan ini, jam 7 berangkat kantor, jam 12 pulang agar bisa direct breastfeeding, jam 1 (seringnya jam 2) balik kantor lagi, jam 4 pulang kerumah. Bahkan sehari bisa 2 kali pulang ke rumah saat jam kerja. Cape? Iya. Apalagi cuaca di Cilacap hot hot pop. Tambah item? Iya. Tambah langsing? Iya. Pernah tergoda pake sufor? Sering. Etapi demi... sekali lagi demi... bisa memberi yang terbaik.

Bayi ASIX... sehat, ceria dan aktif selalu ya nak 

The Real Challenge

Rintangan yang sebenarnya adalah satu bulan ke belakang ini. Kondisi kesehatan mama yang sedang lebih sering tidak stabil, membuat saya harus bekerja extra keras. Jika biasanya pagi hari mama masak, saya nyapu dan jemur cucian atau jalan pagi sama Arsa. Dan sore hari saya pulang rumah sudah beres, Arsa sudah wangi dan ganteng siap jalan-jalan sore. Tapi sekarang, semua pekerjaan itu harus bisa saya handle semua. Dari mulai melek sampai merem berasa tanpa jeda bekerja. Dan imbasnya ke produksi ASI yang terasa menurun drastis. Jika biasanya menjelang jam istirahat payudara sudah terasa pegal, sekarang biasa-biasa saja. Diperparah dengan insomnia, sekarang saya tidak bisa tidur sebelum jam 12 malam.

Stres ga tuh padahal masih ada sebulan sebelum lulus ASIX. Tapi saya tidak mau menyerah. Tetap makan banyak sayur, tetap mencoba istirahat, tetap pumping meskipun hasilnya kadang hanya satu dua tetes dan cuma membasahi pantat botol. Setiap intip freezer, pasti terpikir, aduh ini stok cukup ga ya? Aaahhh lagi-lagi godaan sufor melambai-lambai. huuusstt huuussttt *usircantik

Alhamdulillah, drama 6 bulan terlewati, besok Baby Arsa mulai MP-ASI. Ada rasa bangga dan bahagia bahwa saya bisa memenuhi hak anak akan ASI Eksklusif. Tapi ada rasa sedih juga, bahwa mulai besok akan ada sumber energi lain selain ASI saya. wkwkwkwkwk... ini lebih ke perasaan jealous ya. Serasa diduakan sama kekasih 😃

Big Thanks For Your Support

Bulan ini bertepatan Pekan ASI Sedunia yang berlangsung pada tanggal 1-7 Agustus. Tahun ini Pekan ASI Sedunia atau yang lebih dikenal dengan World Breastfeeding Week (WBW), mengusung tema “Sustaining Breastfeeding Together” menekankan dukungan berbagai pihak untuk mencapai kesuksesan menyusui. Terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung saya.

Utamanya kepada suami yang tidak henti-hentinya memberi support. Maafin istrimu ini yang sering lebay dan lebih mood swing ga jelas. Terima kasih mamah, yang sudah menemani sejak awal kehamilan dan dengan telaten menyuapi ASIP baby Arsa, jagain kala ditinggal kerja dan... Aaahhhh kalo ngomongin mamah mah ga ada habisnya dan pasti berderai air mata jadinya. Terima kasih para sahabat atas dukungan dan saran yang sangat berarti. Tak ketinggalan terima kasih kepada pimpinan dan rekan-rekan kerja atas dispensasi waktu istirahat yang lebih lama dan kadang ijin pulang lebih awal. hehehe...

Terima kasih baby Arsa, darimulah bunda banyak belajar dan semoga bunda bisa terus mengASIhi kamu selama 2 tahun. No matter what happen, harus tetap semangat ya nak😚 Masih banyak rintangan yang harus kita hadapi bersama 🙆

Related Articles

2 komentar:

  1. hebat banget bisa menjadi ibu Eping selama 6 bulan, pasti tida gampang dan butuh ketlatenan. anak saya juga lahir sc dan paham sekali ketika kondisi fisik masih trauma pasca oprasi dengan pemulihan yang juga lama. mengganggu juga untuk proses menyusui dan keluarnya asi juga lama. anak saya dari lahir sufor namun setelah 2 minggu sudah Full Asi dengan metode DBF. dan dengan bangganya bisa lulus Asi Eksklusif 6 bulan.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.