In family LDM

Membangun Kedekatan Ayah dan Anak Dalam Keluarga LDM

Baturraden (10/12/2017), Rintik hujan saat Magrib. Suasana rumah Mbah Arsa heboh, Arsa nangis kejer. Digendong siapa saja tidak mempan. Segala rayuan telah dicoba namun gagal, Arsa tetap nangis kejer minta keluar. Selesai sholat maghrib aku keluar kamar langsung ku ambil arsa dari gendongan bundanya. Ku gendong dan ku cium keningnya. "Yuks Arsa ikut Ayah" ajakku. Masih nangis dia. Arsa ku gendong dan ku ajak ke teras pas depan rumah ada kolam ikan. Tangisannya masih kuat kala itu, Bunda pun nyusul mendampingiku. Ku bilang pelan-pelan pada Arsa. "Nak... Udah malam, langitnya gelap kan (sambil ku ajak melihat ke langit yg sudah gelap dan hujan); itu ikannya udah pada bobo semua kan ya gak ada yang nongol" Arsa mulai mereda tangisannya sambil dia mengamati kolam. "Kita masuk yuks Arsa bobo sama Ayah dan Bunda" pintaku. Wow Arsa paham semua yang ku maksud, tanpa ku minta lagi Arsa berhenti menangis dan mengajak kami masuk rumah. Istriku sampai heran bayi umur 10 bulan udah ngerti apa yang ayahnya sampaikan dan nurut tanpa ada paksaan.

Iya memang sebenarnya secara verbal tentu Arsa masih minim kosakata lah ngomong aja masih sebatas "yah", "bu" namun yang kami lakukan adalah obrolan dari hati antara ayah dan anak. Ya chemistry itu ada karena kita terus membangun dan menjaganya. Kejadian diatas adalah satu dari sekian banyak kejadian yang menunjukkan betapa dekat Kami. Mungkin bagi kebanyakan keluarga itu adalah hal biasa (walapun sejatinya diluar sana masih banyak yang mendambakan kedekatan itu) tapi bagiku ini adalah luar biasa.

Sejak Arsa lahir (10/02/2017) sampai sekarang Arsa umur 13 bulan, kalo dihitung tak lebih dari 4 hari tiap bulannya, iya cuma sekitar 40 hari selama setahun. Loh koq bisa? Iya... Karena Arsa bersama Bunda dan Mbah tinggal di kota kecil pesisir selatan ujung barat Jawa Tengah, Cilacap namanya, sedangkan aku tinggal di Ibu Kota menjemput rizqi. Namun Alhamdulillah Kami bisa membesarkan Arsa "bersama", Arsa bisa dekat dengan Ayah dan Bundanya. Membangun Kedekatan Emosi dengan anak sebenarnya tak sulit, semua tergantung niat dan prioritas Kita. 
Niat. Sudah pasti itu urusannya hati, seberapa kuat hati Anda ingin dekat dan mau menuntun anak Anda menjadi pribadi yang baik. Kalo aku selalu berniat bisa mendidik Arsalan menjadi lelaki sholeh dan jantan maka sejak dini ku bangun kedekatan ini. 
Prioritas. Ya hidup ini sebenarnya bagaimana kita menyusun prioritas. Dan prioritas utamaku adalah keluarga. 

Lalu bagaimana implementasi niat & prioritas itu dalam mewujudkan kedekatan dengan Arsa? 
Selalu Didekatnya
Ini bisa berarti apa adanya benar-benar di dekat Arsa secara fisik tapi bisa juga dekat hubungan dengan hati, menyebut namanya dalam setiap doa. Saat Arsa usia 0 sd 6 bulan, hampir tiap Minggu aku bolak-balik Jakarta-Cilacap. Iya bayi seumuran itu belum bisa diajak komunikasi jarak jauh secara baik. Walaupun setiap kali pulang ketemunya rata-rata paling 24 jam saja tapi Kita bisa melakukan banyak hal, menggendong, mandiin atau sekedar jalan pagi/sore sambil bercanda dengan Arsa. Ya paling nggak Arsa jadi lebih mengenal bau ayahnya. Saat usia Arsa memasuki 7 bulan, intensitas pulangku mulai ku kurangi ya sebulan jadi 2 kali lah. Nah disitu sudah mulai kelihatan betapa bahagia Arsa (bundanya juga kayaknya LOL) setiap melihat ayahnya pulang. 

Komunikasi

Alhamdulillah banyak teknologi jaman NOW yang bisa menjadi jembatan bagi keluarga yang terpisahkan oleh tempat. Mulai dari voice call, video call maupun smart cam (cctv wi-fi). Itu semua kita manfaatkan tuk membangun chemistry diantara anak, Ayah dan Bundanya. 

Kalo Bunda Arsa udah pulang kerja biasanya kita ngobrol via video call karena kalo cuma voice call Arsa yang sering ribut minta lihat wajah Ganteng Ayahnya 😂. Pas bunda Arsa lagi kerja, aku ngobrol sama Arsa via Smart Cam. Lucu juga kalo pas aku lama gak nyapa arsa lewat smart cam, Arsa "ngomong" ke mbah sambil nunjuk-nunjuk ke atas dimana ada cctv dan untungnya ada notifikasi di hpku kalo ada pergerakan disitu jadi aku bisa langsung tau kalo jagoanku lagi kangen ayahnya. (pakai smart cam apa sih? Kalo ingin dibahas lebih detail, silakan tinggal "jejak" di kolom komentar ya).

Kedekatan itu ada selama kita merasa saling membutuhkan karena kita (merasa) satu kesatuan. #WeAreOne


Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.