In babywearing family parenting

Babywearing : Ini Dia Jenis-Jenis Gendongan untuk Bayi



Emak-emak jaman now harus smart dan update segala sesuatu yang berhubungan dengan pola asuh dan tumbuh kembang anak. Salah satunya tentang gendong menggendong yang kelihatannya sepele tapi ternyata not that simple. Ada ilmunya, ada caranya biar menggendong jadi kegiatan yang fun, bebas dari momok "menggendong bikin pegel" atau "anak jadi aleman".

Baca : Upgrade Ilmu Pergendongan



Jaman now, gendongan bayi ada buanyak jenisnya lo, dengan bahan, warna dan motif yang beragam pula. Aq saranin kekepin dompet kenceng2 saat windows shopping gendongan, karena semuanya bisa bikin mupeng 😵😵 *ini emak Arsa banget

Banyaknya jenis gendongan yang beredar di pasaran, bisa membuat Anda bingung menentukan pilihan. Mupeng boleh, tapi jangan sampe salah pilih ya bu, fatal akibatnya terutama buat saldo di rekening 😝

Biar ga makin bingung, nih aq kasih tau jenis-jenis gendongan yang bisa Anda pilih.

1. Kain Jarit/ Selendang/ Cukin
Pasti semua ibu punya kain jarit. Entah sengaja beli untuk persiapan kelahiran buah hati, kado kelahiran bayi atau jarit turun temurun warisan nenek moyang 😁 *Arsa punya banyak nih jaritnya uyut.

Jarit adalah kain batik panjang tradisional khas Indonesia dengan berbagai macam motif yang cuwantik. Untuk jarit/ kain gendongan umumnya bermotif bunga-bunga 😍😍

Dengan panjang sekitar 240 cm, jarit tetap bisa dijadikan gendongan bayi yang nyaman dan elegan dengan teknik tertentu. Anda hanya perlu belajar dan terus mencoba sampe menemukan posisi yang nyaman untuk Anda dan anak Anda.

Umumnya yang dipakai adalah teknik Slipknot atau Simpul Jangkar. Yang waktu sekolah jadi anggota Pramuka pasti mahir ya bikin simpul ini. Kalo lupa lupa ingat, bisa search tutorialnya ya.


 Babywearing using Cukin with Slipknot


Bisa juga pake teknik Double Knot/ Simpul Mati. Yang anggota Pramuka cung 👆  Nanti jadinya bakalan seperti Pouch. Arsa ga pernah aq gendong pake teknik ini jadi ga punya gambarnya 😁😁

Kalo aq lebih sering memakai teknik Front Cross Carry dengan Ring di belakang. Kalo teknik slipknot dan double knot beban tertumpu di satu bahu, sedangkan FCC beban terbagi di dua bahu sehingga lebih nyaman buat aq dan Arsa.
Front Cross Carry with Ring using kain jarit

Kain jarit bisa dipake buat gendong depan (front carry), gendong samping (hip carry) dan gendong belakang (back carry). Kain jarit emang everlasting. Bisa dipake sejak newborn sampe kapanpun si baby ogah lagi digendong 😂

2. Ring Sling
Hampir sama dengan jarit, bedanya, ringsling menggunakan 2 buah cincin (ring) dari bahan besi atau aluminium di salah satu ujungnya yang berfungsi sebagai pengatur kekencangan dan panjang pendeknya kain.
Babywearing using Autumn Ringsling from Babywrap.com.my

Untuk tipe anak aktif yang suka naik turun gendongan, Ringsling pilihan yang tepat. Karena beban tertumpu di satu bahu, bisa bergantian bahu secara berkala biar ga cepet pegel.

Ringsling bisa dipakai sejak newborn sampe sekuat emaknya 😁

Kain jarit bisa dibuat ringsling dengan menggunakan 2 ring, menjadi "no sew ringsling".

Mungkin Anda memiliki gendongan ringsling yang banyak beredar di pasaran. Plis... cek ringnya ya. Pastikan ring bundar sempurna, tanpa celah. Karena celah sedikitpun bisa berbahaya buat anak Anda.

3. Pouch Sling
Pouch sling berupa selembar kain yang kedua ujungnya dijahit menjadi satu sehingga berupa "kantung". Pouch cocok bagi yang ngga suka ribet karena selain bentuknya yang simpel dan ringkas saat dilipat, pouch relatif mudah dan cepat dipakai meski begitu beban hanya bertumpu di satu bahu. Pouch ada yang terbuat dari bahan katun yang tidak melar dan ada pula yang terbuat dari kaos atau lebih dikenal dengan sebutan Geos dengan warna dan motif yang ucu anet, dijamin bikin ngiler mamak-mamak  😵😵

Babywearing using Pouch The Nest


Gendongan jenis ini memiliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tubuh pemakai. Karena tidak dapat diatur panjang pendeknya seperti jenis gendongan lain, maka Pouch tidak bisa digunakan bersama untuk orang dengan ukuran badan yang berbeda.


Kalo mau memilih Pouch, pastikan ukurannya pas sesuai postur penggendong. Cara menentukan size dengan mengukur horizontal dari pundak ke pinggang. Pastikan kain tidak melebihi pinggang, jika melebihi otomatis tidak pas dengan postur penggendong dan menggendong terasa tidak nyaman.

Pouch bisa dipake sejak usia 4 bulan sampai toddler.

4. Woven Wrap (WW)
Woven wrap adalah kain tenun panjang yang digunakan untuk menggendong dengan berbagai teknik untuk mengikat tubuh penggendong dan bayi. Woven wrap memiliki panjang yang variatif s/d 5,2 meter. Bagaimana menentukan size yang pas untuk kita?

Cari dulu base size yaitu ukuran dimana kita bisa menggunakan teknik Front Wrap Cross Carry sebagai teknik dasar gendongan. Biasanya yang memakai baju ukuran S-M akan menggunakan size 4 (3,7 m) atau size 5 (4,2 m). Sedangkan yang biasa memakai size L-XL akan menggunakan size 6 (4,7 m) atau size 7 (5,2 m).

Emaknya Arsa biasa pake baju ukuran S dan saat menggendong dengan teknik FWCC, cukup dengan WW size 4. Pun begitu tetap bisa menggunakan size 5 bahkan 6 walopun sisa kainnya lumayan panjang 😪😪

Meskipun "ribet" tapi ww ini sangat nyaman dipake selain karena beban terbagi di dua bahu dan pinggang, juga lebih aman dan nyaman karena anak serasa benar-benar "dipeluk" ibu atau penggendong. Dan lagi, bisa eksplor berbagai macam teknik. Yippiiiii ini asiknya disini. hehehe....

 Cangaroo Carry using WW Havi Kenanga Size 4

Semi FWCC Poppin Finish using WW Little Frog Size 4

Karena WW terbuat dari kain tenun dan tidak melar, gendongan jenis ini bisa dipakai dari newborn sampai toddler. Dan bisa digunakan untuk front, hip atau back carry. Huhuuu emaknya Arsa udah pengen back carry tapi belum cukup nyali. xixixixi....


Kita juga bisa buat sendiri alias DIY gendongan woven wrap menggunakan kain tenun yang ada banyak jenisnya di Indonesia dengan motif yang tidak kalah cantik dengan tenun buatan luar negeri.

5. Stretchy Wrap (SW)
Stretchy wrap serupa dengan woven wrap, hanya saja SW terbuat dari kain panjang yang "melar". SW dapat digunakan sejak newborn. Seiring bertambahnya berat badan bayi, dan karena sifat bahannya yang melar, maka SW kurang support untuk digunakan sampai dengan usia toddler.

6. Soft Structured Carrier (SSC)
SSC memiliki body panel, sabuk di bahu (shoulder pad) dan pinggang (waistpad). Untuk mengatur kekencangan, menggunakan sistem buckle/ ceklekan sehingga tidak perlu ikat mengikat. SSC mudah digunakan oleh siapa saja sehingga bisa untuk pemakaian bersama.


Babywearing Dad with SSC Cuddle Me😍😍


SSC bisa digunakan untuk front, hip atau back carry. Umumnya SSC bisa digunakan sejak bayi usia 4 bulan, umumnya dengan berat minimal 7 kg dan telah memiliki kontrol leher yang baik. Untuk bayi dibawah 4 bulan bisa digunakan dengan penambahan infant insert. Jika body panel sudah tidak cukup menopang tubuh bayi, bisa upgrade ke ukuran toddler. Beberapa produsen menyediakan ukuran sampai preschool.

7. Meh Dai
Meh Dai adalah versi modern dari gendongan tradisional Tiongkok. Meh Dai memiliki body panel dan 4 tali di ujung-ujungnya untuk mengikatnya ke tubuh penggendong. Meh Dai dilengkapi dengan busa di pundak untuk kenyamanan penggendong. Beban tertumpu di dua bahu, punggung dan pinggang.

Meh Dai dari Daiesu 

Gendongan ini bisa digunakan bersama karena untuk pengaturannya menggunakan tali yang diikat. Meh Dai bisa digunakan untuk front, hip dan back carry.  Selain Meh Dai, ada juga Onbuhimo yang merupakan adapatasi dari gendongan tradisional Jepang. Onbu mirip dengan tas ransel sehingga cocok bagi ibu yang sedang hamil karena tidak memiliki waistpad.

Kol Kol Onbuhimo

Emaknya Arsa masih penasaran pengen nyobain Meh Dai dan Onbu 😂


8. Hip Seat
Hip Seat, gendongan yang sedang populer sekarang. Apakah hip seat aman digunakan? Yup, selama itu produk Original dan kualitas oke.

Hip Seat Ergobaby

Hip seat sebaiknya dipakai ketika anak sudah bisa duduk sendiri tanpa bantuan. Jika belum mampu duduk sendiri, bayi bisa merosot karena body hip seat belum full support M-Shape. Untuk infant bisa menggunakan infant insert.

Pernah ya ke babyshop, hampir nyomot hip seat er**ba** seharga 300an dan setelah cek ricek ke webnya ternyata mehong, ada 2jetian 😁 


9. Narrow Based Carrier
Ini adalah jenis gendongan yang banyak beredar di pasaran. Pasti pada punya, ya kan? minimal kado pas lahiran deh 😁 Apakah gendongan jenis ini termasuk gendongan ergonomis?


Narrow based carrier adalah gendongan dengan bentuk dudukan yang menyempit. Ini sama sekali tidak support knee-to-knee sebagai salah satu syarat gendongan ergonomis. Lihat gambar sebelah kiri di atas. Suka ngilu kalo liat bayi digendong dengan kaki menjuntai seperti itu. Dudukan bayi bukan di pantatnya tapi di area vitalnya 😱. Punggung bayi juga jadi lurus, tidak sesuai dengan prinsip C-Shape. Coba buibu bayangkan digendong seperti itu, kira-kira kuat berapa lama? Pasti pegel ya buk.... 😂

Nah, biar ga mubadzir itu gendongan, bisa diakali dengan mengikatkan scarf di bagian bawah (lihat gambar sebelah kanan) sehingga bayi lebih nyaman digendong dan support M-Shape dan C-Shape.

Ternyata banyak ya jenis gendongan. Trus yang terbaik yang mana?
Semua gendongan ergonomis adalah baik. Tinggal kita nyaman pakai jenis yang mana. Ada yang nyaman dengan ww, ssc atau ringsling.

Huhuuuu jadi bingung ya bu mau pilih yang mana? Next post aq kasih tips memilih gendongan yang cucok 👌👌

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.